Iswaya.my.id - Buah Ranti atau yang tergolong terung-terungan ini sebenarnya dapat dijumpai di semak-semak, kebun, sawah-sawah atau di bawah pepohonan. Ranti atau Solanum nigrum dapat dikonsumsi layaknya buah-buah yang lain, seperti ciplukan, buah rambat, timun hutan, blimbing-bimbingan dan lain sebagainya.
Tanaman, tetumbuhan dan segala rangkaian kehidupan adalah pola alamiah yang berjalan memadukan pemberian dan penerimaan. Menerima segala situasi yang menyelimutinya, dan memberi segala rupa manfaat atas fitrahnya. Ranti adalah sebagian kecil dari tanaman itu.
Tidak bisa pula mengatakan bahwa tanaman ini jarang dijumpai hari ini, karena siklus kehidupan tidak bisa terprediksi. Pola kehidupannya mungkin sama, tapi perjumpaan dan rangkaian yang tumbuh bersama pasti berupa-rupa. Itulah yang perlu dirayakan pun direnungkan.
Merayakan kasih dan sayang, dariNya Maha Segala. Menganugerahkan dan menguraikan segala yang berproses tetumbuhan. Tumbuh, hidup dan lalu dirayakan. Bukan semata dimanfaatkan, dieksploitasi, diperkosa bahkan dikeruk semau udelnya sendiri.
Ranti akan menjadi bagian kecil dalam proses tetumbuhan yang juga perlu dirayakan. Selain bisa dimakan, ia juga memberikan sumbangan oksigen bagi lian. Saling silang kebermanfaatan. Kemaslahatan katanya, entah kata itu bermakna purna atau justru dialih-alihkan menjadi makna yang "seakan-akan".
Merayakan kehidupannya, kehidupan dari ranti dengan buah mungil nan hitam itu, mengingatkan bahwa tidak ada yang sia-sia dari segala ciptaanNya. Bahagia dengan ragam anugerah dari yang tampak, perlu disadari dan direnungi, sampai yang acuh begitu saja. Bangun di pagi hari, kesempatan, bertemu dengan keberbagaian, dan segala kesempatan yang - entah disadari atau tidak adalah bagian yang "seharusnya" menjadi piranti kebahagiaan.
![]() |
Ranti di Belakang Rumah Pojok Dampit |
Bersyukur, tentu menjadi tindakan wajibnya. Melepaskan, menerima dan memberikan tidak sepatutnya terjadi jika masih bergumam keterpaksaan. Karena kehidupan bukan semata menerima, memberi, atau melepaskan. Melainkan semua itu saling berkaitan dan menjumpai siklusnya.
Ranti menjadi wujud kehidupan yang harus dirayakan, ia tidak pernah hidup seperti jati, randu, mahoni, beringin, wijaya kusuma, dan berbagai tanaman yang punya hidup panjang. Ia terkadang hanya berumur lima bulan, paling lama satu tahun, kemudian menyemai dan tumbuh tanaman baru, induknya punah dan berganti.
Namun, ada kehidupan singkat yang perlu dirayakan. Menjadi piranti untuk bahagia dan merasakan pola pemberian, penerimaan dan pelepasan. Tentu akan membekas dan berdampak. Pertanyaannya adalah disadari atau tidak?
Memang yang tampak jumblegger adalah ia yang besar, disanjung-sanjung, dieluh-eluhkan bahkan dicium sampai ke akar-akarnya. Sedangkan piranti kecil kerap dilupakan bahkan acuh begitu saja.
Sayangnya, ranti kerap menjadi bagian dari yang kecil-kecil itu, ada tapi tidak begitu dianggap ada. Manfaat tapi penerimanya kerap lupa bahwa semua tanaman adalah pemberi yang rela melepaskan sumbangan udara tanpa ada balas terima kasih yang lantang.
Kehidupannya layak untuk dirayakan, bersama pakis, ilalang, tanaman humus, rerumputan, dan berbagai tanaman kecil dan singkat masa hidupnya. Namun ia senantiasa berlangsung meneruskan kehidupan sebagai bentuk rasa syukur atas penciptaan. Tiada kata yang pantas baginya, selain terima kasih atas kehidupan, sehingga penting untuk dirayakan.[]
Komentar
Posting Komentar