Tradisi Sewelasan; budaya menghormati

Sumber: jelajahdesa


Tradisi sewelasan merupakan tradisi yang berkembang di daerah Jawa Tengah. Sesuai dengan namanya, Tradisi Sewelasan dilaksanakan setiap tanggal 11 Hijriyah di masjid - masjid atau rumah seseorang yang dilaksanakan setalah sholat maghrib. Tradisi ini berisi doa doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT seperti yasin tahlil dan lain sebagainya.

Doa ini dipimpin oleh imam masjid atau modin di desa masing - masing. Selain doa, tradisi ini juga menyuguhkan hidangan berupa makanan (berkat) yang dibawa oleh seseorang yang telah ditunjuk, hidangan ini nantinya akan dimakan bersama - sama oleh peserta sewelasan dan dibagikan kepada warga sekitar. 

Tradisi Sewelasan memiliki arti penting dalam kehidupan, bukan hanya untuk sarana memanjatkan doa kepada Sang Pencipta, tetapi juga sebagai sarana berkumpulnya warga untuk bersilaturrahmi, menjalin komunikasi, dan sebagai ajang berbagi kepada orang lain. 

Hal ini sangat berarti karena tradisi ini dapat merekatkan warga dan sebagai sarana warga untuk bercengkrama, bertukar pikiran, dll. 

Pada saat ini Tradisi ini sudah sulit untuk ditemukan, hanya di daerah tertentu saja yang masih melaksanakan tradisi ini. Kebanyakan warga yang masih melaksanakan tradisi ini adalah daerah pedesaan yang masih sangat menjunjung nilai - nilai yang diturunkan oleh leluhur mereka dan di daerah sekitar pondok pesantren tradisional. 

Generasi muda saat ini dapat melestarikan tradisi ini karena terdapat nilai nilai luhur yang dapat bermanfaat.

Tulisan ini bersumber dari; budaya Indonesia

Komentar