Oleh: Gus Faiz Wildan M.Si*
Harinya santri, tidak hanya satu hari. Santri tetep ngaji sampai mati.
Kemarin, banyak kalangan memperingati hari santri. Mulai dari penyelenggaraan upacara, aneka macam perlombaan, pengangkatan panglima santri, duta santri, dan kegiatan semarak lainnya.
Sudah semestinya tidak berhenti di acara seremonial saja, diperdalam kembali untuk ngaji. Seneng ngaji, ngaji yang sebenar-benar ngaji, nambah ilmu. Nambah kemesraan bersama Alloh dan Kanjeng Nabi, melalui guru ngaji yang jelas secara sanadnya.
Ilmu itu cahaya. Namun banyak yang berilmu, tapi tidak dapat cahaya. Sebab lupa akan sambungan, sambungan kepada orang-orangnya Alloh, yang tersambung kepada Kanjeng Nabi.
Menjadi siapapun kita, sesibuk apapun kita, sealim apapun kita, jangan lupa dan jangan berhenti ngaji.
Temukan guru pembimbing yang dapat membawamu semakin mencintai dan mengenal Alloh juga Kanjeng Nabi.
Entah kelak kita akan 'alim atau tidak, namun tetaplah istiqomah ngaji. Ngaji, mutlak adanya.
Yaqin, ikhlas diri, kelak akan menemukan cahaya dan pemilik cahaya itu.
Hidup tidak selamanya. Akan ada kehidupan yang lebih lama, selama-lamanya.
Wallahu 'alam bissawab.
*Penulis adalah Pengasuh Ponpes Darussalam Jatiguwi Sumberpucung.
Komentar
Posting Komentar