Adab Ziarah Kubur Adalah Etika atau tingkah laku yang sesuai dengan sunnah Rasul dalam berziarah, dengan tujuan ingin mendoakan jenazah yang ada di dalam kubur, di samping mengingatkan akan kematian.
Dalam Surat Al-Imron ayat 185, yang artinya, "Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian, Barangsiapa dijauhkan dari neraka, lalu di masukkan ke dalam surga, maka sangat beruntung, tidak ada kehidupan di dunia ini kecuali kehidupan yang menipu".
Dengan penjelasan ayat di atas ini, meminta kita untuk selalu bersiap diri, maksudnya memperbanyak amal-amal kebaikan guna menghadapi kematian, kenapa harus bersiap diri, sebab, kematian itu tidak ada satupun yang mengetahui, kapan dan di mana kematian seseorang itu datang.
Mengingat kematian merupakan sebuah wadah untuk melembutkan hati yang keras dan sebagai Rem atau penahanan kehidupan seseorang, agar tidak terlalu jauh terjerumus ke dalam dosa.
Di samping kematian sebagai pengingat alam akhirat, berta'ziah juga bisa menjadikan seorang hamba mengingat akhirat, tempat kembalinya seorang hamba yang kekal.
Adab Ziarah Kubur itu penting agar mendapatkan banyak pahala kesunnahan dan beberapa keutamaan, serta bisa mengingat kematian dengan begitu bisa semakin rajin utnuk beribadah.
Dari Sahabat Buraidah, Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada sahabatmnya, bahwa ketika memasuki makam untuk membaca doa, setelah itu para sahabat setiap memasuki makam selalu membaca doa sesuai dengan yang di ajarkan Rasulullah Saw.
Semua ulama sepakat hukumnya sunnah Ziarah kubur bagi orang laki-laki , Nah, bagaimana dengan orang perempuan, apakah sama mendapatkan kesunnahan atau malah ada larangan untuk ziarah kubur.
Baca Juga:
Tanda Kiamat Kubro Dan Sugra Yang Sudah Terjadi
7 Keutamaan Adzan Dalam Hadits
Dalam madzhab Syafi'i yang dijelaskan oleh Imam Ruyyani, bahwa hukum ziarah kubur bagi seorang perempuan ada 2, pertama Makruh yang ke Dua Boleh, selama tidak ada fitnah, pendapat kedua ini yang paling kuat menurut Imam Nawawi.
Dalil yang di ambil oleh beliau (Imam Nawawi) adalah sebuah hadist Nabi, yang di riwayatkan oleh Imam Malik, Bahwa Nabi Muhammad Saw berjumpa dengan seorang wanita yang menangis di makam, Lalu Nabi menyuruh wanita tersebut untuk bertaqa dan sabar.
Dari Hadist ini bisa di ambil kesimpulan bahwa wanita boleh ziarah kubur, seandainya ada pelarangan wanita ziarah kubur, niscaya Rasulullah Saw melarang wanita tersebut untuk ziarah, malah Rasulullah Saw menyuruh wanita tersebut untuk bersabar dan bertaubat.
Hadits lain yang di riwayatkan oleh Abdullah, beliau berjalan, lalu bertemu dengan Sayyidah Aisyah, bertanya, Wahai Sayyidah Aisyah, dari mana kamu, beliau menjawab dari makam.
Dari 2 hadist di atas ini membolehkan wanita ziarah kubur, lalu bagaimana wanita yang sedang haid?
Wanita yang sedangkan haid tidak boleh malakukan ibadah sholat, thawaf, i'tikaf di masjid, puasa, dari larangn ini tidak ada yang mengarah ke dalam ziarah, selama dalam ziarah tidak menyentuh al-qur'an atau membacanya, kalau berdzikir tidak mengapa.
Lalu bagaimana Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah
Ketika memasuki makam hendaknya membaca salam dan berdoa, seperti yang telah di ajarkan Rasulullah Saw.
Ketika memasuki area pemakanan tidak di perbolehkan untuk melangkahi atau menginjak makam, meskipun makam itu tidak ada batu nisannya.
Tidak di perbolehkan berbicara kotor atau ucapan yang tidak ada manfaatnya, serta tidak boleh mengungkit-ngungkit kesalahan mayit saat masih hidup.
Duduk di posisi sebelah kepala mayit dan menghadap ke arah timur, seakan-akan berhadapan dengan mayit.
Mendoakan keselamatan bagi mayit.
Untuk Adab Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid sama seperti halnya seorang laki-laki, tetapi dengan catatan, wanita tersebut menjaga agar darah haid tidak sampai mengotori makam, tidak bersolek, sekiranya akan menimbulkan fitnah, tidak menyentuh atau membaca al-qur'an.
Demikianlah artikel yang membahas masalah Adab Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid Sesuai Sunnah, semoga bisa memberikan kemanfaatan, baik bagi penulis atau pembaca.
Dalam Surat Al-Imron ayat 185, yang artinya, "Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian, Barangsiapa dijauhkan dari neraka, lalu di masukkan ke dalam surga, maka sangat beruntung, tidak ada kehidupan di dunia ini kecuali kehidupan yang menipu".
Dengan penjelasan ayat di atas ini, meminta kita untuk selalu bersiap diri, maksudnya memperbanyak amal-amal kebaikan guna menghadapi kematian, kenapa harus bersiap diri, sebab, kematian itu tidak ada satupun yang mengetahui, kapan dan di mana kematian seseorang itu datang.
Mengingat kematian merupakan sebuah wadah untuk melembutkan hati yang keras dan sebagai Rem atau penahanan kehidupan seseorang, agar tidak terlalu jauh terjerumus ke dalam dosa.
Di samping kematian sebagai pengingat alam akhirat, berta'ziah juga bisa menjadikan seorang hamba mengingat akhirat, tempat kembalinya seorang hamba yang kekal.
Adab Ziarah Kubur itu penting agar mendapatkan banyak pahala kesunnahan dan beberapa keutamaan, serta bisa mengingat kematian dengan begitu bisa semakin rajin utnuk beribadah.
Dari Sahabat Buraidah, Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada sahabatmnya, bahwa ketika memasuki makam untuk membaca doa, setelah itu para sahabat setiap memasuki makam selalu membaca doa sesuai dengan yang di ajarkan Rasulullah Saw.
Semua ulama sepakat hukumnya sunnah Ziarah kubur bagi orang laki-laki , Nah, bagaimana dengan orang perempuan, apakah sama mendapatkan kesunnahan atau malah ada larangan untuk ziarah kubur.
Baca Juga:
Tanda Kiamat Kubro Dan Sugra Yang Sudah Terjadi
7 Keutamaan Adzan Dalam Hadits
Dalam madzhab Syafi'i yang dijelaskan oleh Imam Ruyyani, bahwa hukum ziarah kubur bagi seorang perempuan ada 2, pertama Makruh yang ke Dua Boleh, selama tidak ada fitnah, pendapat kedua ini yang paling kuat menurut Imam Nawawi.
Dalil yang di ambil oleh beliau (Imam Nawawi) adalah sebuah hadist Nabi, yang di riwayatkan oleh Imam Malik, Bahwa Nabi Muhammad Saw berjumpa dengan seorang wanita yang menangis di makam, Lalu Nabi menyuruh wanita tersebut untuk bertaqa dan sabar.
Dari Hadist ini bisa di ambil kesimpulan bahwa wanita boleh ziarah kubur, seandainya ada pelarangan wanita ziarah kubur, niscaya Rasulullah Saw melarang wanita tersebut untuk ziarah, malah Rasulullah Saw menyuruh wanita tersebut untuk bersabar dan bertaubat.
Hadits lain yang di riwayatkan oleh Abdullah, beliau berjalan, lalu bertemu dengan Sayyidah Aisyah, bertanya, Wahai Sayyidah Aisyah, dari mana kamu, beliau menjawab dari makam.
Dari 2 hadist di atas ini membolehkan wanita ziarah kubur, lalu bagaimana wanita yang sedang haid?
Wanita yang sedangkan haid tidak boleh malakukan ibadah sholat, thawaf, i'tikaf di masjid, puasa, dari larangn ini tidak ada yang mengarah ke dalam ziarah, selama dalam ziarah tidak menyentuh al-qur'an atau membacanya, kalau berdzikir tidak mengapa.
Lalu bagaimana Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah
Ketika memasuki makam hendaknya membaca salam dan berdoa, seperti yang telah di ajarkan Rasulullah Saw.
Ketika memasuki area pemakanan tidak di perbolehkan untuk melangkahi atau menginjak makam, meskipun makam itu tidak ada batu nisannya.
Tidak di perbolehkan berbicara kotor atau ucapan yang tidak ada manfaatnya, serta tidak boleh mengungkit-ngungkit kesalahan mayit saat masih hidup.
Duduk di posisi sebelah kepala mayit dan menghadap ke arah timur, seakan-akan berhadapan dengan mayit.
Mendoakan keselamatan bagi mayit.
Untuk Adab Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid sama seperti halnya seorang laki-laki, tetapi dengan catatan, wanita tersebut menjaga agar darah haid tidak sampai mengotori makam, tidak bersolek, sekiranya akan menimbulkan fitnah, tidak menyentuh atau membaca al-qur'an.
Demikianlah artikel yang membahas masalah Adab Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid Sesuai Sunnah, semoga bisa memberikan kemanfaatan, baik bagi penulis atau pembaca.
Komentar
Posting Komentar