Dalil Lengkap Tentang Tadarus Saat Ramadlan


Tadarus Adalah berkumpulnya orang muslim laki-laki dan perempuan  di suatu masjlis, seperti Musholla, masjid atau rumah untuk membaca Al-Qur'an secara bergantian, satu orang di perkenankan membaca sedangkan yang lain menyimak, seperti yang di lakukan oleh Nabi Muhammad Saw bersama Malaikat Jibril saat  malam di bulan ramadlan.



Ramadlan termasuk salah satu bulan yang penuh dengan rahmad dan pahala, oleh karena itu umat islam sangat di anjurkan untuk memperbanyak beribadah, karena pahala yang di berikan berlipat ganda, ibadah yang harus di perbanyak salah satunya adalah membaca Al-Qur'an (tadarus).




Dalil Lengkap Tentang Tadarus



Pahala Tadarus Pada Bulan Ramadlan sangatlah beragam salah satu pahala yang di dapat saat tadarus ialah mendapat syafaat pada hari kiamat bagi orang-orang yang melakukan tadarus,  menjadi satu-satunya umat yang terbaik, mendapatkan pahala yang berlipat, di jauhkan dari sifat munafik dan hati menjadi tenang.



Orang muslim pada umumnya sudah mengetahui bahwa pada bulan ramadlan pahala di lipat gandakan, apalagi jika umat islam melakukan ibadah pada malam Lailatul Qord (Malam Seribu bulan), pada malam ini seseorang yang melakukan ibadah seperti halnya melakukan ibadah 1000 bulan, bayangkan, betapa murah dan dermawannya Allah Swt kepada umat islam.



Baca Juga:







Manfaat Tadarus memang sangat terasa, kenapa begitu, karena di saat seseorang membaca Al-Qur'an sedangkan yang lain menyimak, saat ada kesalahan dalam membaca akan di perbaiki oleh orang yang menyimak, oleh karena itu, seseorang akan terus memperbaiki diri dalam segi pembacaan al-qur'an, agar ketika membaca Al-Qur'an saat tadarus bisa benar sesuai tuntunannya.


Membaca Al-qur'an manfaatnya sangat banyak secara medis dan di perkuat oleh hadits bahwa membaca al-qur'an bisa menghilangkan pikun di usia senja, mendatangkan pertolongan esok di hari kiamat sebagai pembawa syafaat.




Bacaan Tadarus yang biasanya di baca oleh kalangan muslim Indonesia dan beberapa negara sahabat mulai  Juz 1 sampai Juz 30. Bagaimana Cara Tadarus Yang Baik  yakni mengikuti aturan dalam ilmu tajwid, panjang pendeknya harus di perhatikan, lagu mengikuti bacaan al-qur'an, bukan sebaliknya. dalam membaca harus tenang serta fokus meresapi setiap makna,










Dalil Tadarus terdapat di dalam kitab Hawasyi Syarwani





( وَتِلَاوَةَ الْقُرْآنِ ) أَيْ وَمُدَارَسَتَهُ وَهِيَ أَنْ يَقْرَأَ عَلَى غَيْرِهِ وَيَقْرَأَ غَيْرُهُ عَلَيْهِ نِهَايَةٌ وَمُغْنِي زَادَ الْإِيعَابُ مَا قَرَأَهُ أَوْ غَيْرُهُ كَمَا اقْتَضَاهُ إطْلَاقُهُمْ ا هـ عِبَارَةُ ع ش قَوْلُهُ وَيَقْرَأُ غَيْرُهُ إلَخْ أَيْ : وَلَوْ غَيْرَ مَا قَرَأَهُ الْأَوَّلُ فَمِنْهُ مَا يُسَمَّى بِالْمُدَارَسَةِ الْآنَ وَهِيَ الْمُعَبَّرُ عَنْهَا فِي كَلَامِهِمْ بِالْإِدَارَةِ ا 


Artinya:  sangat di sunnahkan hukumnya membaca al-Qur’an dibulan Romadlon, begitupula sangat di sunnahkan untuk ber ‘tadarus’, yakni dia membaca al-Qur’an dengan didengarkan yang lain, lalu yang lain membacanya seraya didengar oleh dia. keterangan dalam kitab Nihayah dan Mughniy. 



Dalam kitab al-‘Iab ada tambahan; baik yang dibaca adalah ayat yang telah dibaca oleh orang pertama atau ayat lainnya. Redaksi imam Ali Syabromallisyi, maksud “yang lain membacanya seraya didengar oleh dia’, sekalipun yang ia baca oleh lain bukanlah ayat yang telah dibaca oleh orang pertama. Termasuk diantaranya adalah apa yang disebut dimasa sekarang  dengan istilah ‘mudarosah’ yang dalam redaksi kitab dikenal dengan istilah ‘idaroh’.



Di samping dalil di jelaskan di dalam beberapa kitab, kitab tersebut juga mengacu terhahadp hadits yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori yang di kutip dari Sahabat Nabi yakni Abdullah Ibn Abbas:






عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ




Artinya: Dari Ibnu Abbas, beliau berkata: Rosululloh saw adalah orang yang paling pemurah, sedangkan saat yang paling pemurah bagi beliau pada saat bulan Romadlon adalah ketika malaikat Jibril mengunjungi nabi. Malaikat Jibril mengunjungi nabi setiap malam pada bulan Romadlon lalu melakukan ‘mudarosah’ al-Qur’an dengan nabi. Rosululloh saw lebih pemurah dari pada angina yang berhembus"




Kunjungi Juga KLIKDOR.COM - Website Info Android Terbaik


Demikian artikel yang menjelaskan Dalil Lengkap Tentang Tadarus Saat Ramadlan, semoga ramadlan saat ini aman, sentosa, di beri kesehatan serta di beri kekuatan untuk melakukan ibadah.

Komentar