Dua Kriteria Seseorang Diangkat Derajatnya Oleh Tuhan

 


Multaqo - Dikatakan bahwa, Tuhan akan mengangkat derajat orang yang beriman (tidak mendustaiNya) dan orang yang mengamalkan ilmunya dalam berbagai aspek kehidupan. 

Ada dua kriteria yang oleh Tuhan akan diangkat derajatnya. Pertama orang yang beriman, dan yang mengamalkan ilmunya. 

Sebelum jauh ke sana, perlu dipahami dulu makna derajat itu sendiri. Dalam makna harfiahnya, derajat dipahami sebagai posisi, tingkatan dan tempat. 

Sehingga wajar jika orang yang merasa tidak memiliki tempat atau posisi, memandang atasan atau orang kaya atau yang lain sebagainya dengan pandangan sebagai orang yang memiliki derajat. 

Padahal, dalam konteks tertentu derajat artinya adalah sepedah, yang untuk mencapai sesuatu perlu upaya, usaha dan kerja keras. Dengan kata lain, derajat juga berarti proses, bukan capaian. 

Nah..., Bisa jadi cukup dengan meyakini dan mengimani Tuhan dengan sepenuh hati, dan mengamalkan ilmu yang kita dapatkan, derajat yang dimaksudkan bisa menjadi bagian kita. 

Walaupun, ilmu yang manfaat dan keimanan itu perlu dilatih. Sehingga kita bisa membiasakan diri menyandarkan segala urusan kepada Tuhan.

Kabar baiknya, dengan mengajarkan satu huruf saja itu juga bagian dari bentuk ilmu manfaat, dan bersyahadat ketika ijab qobul saja itu juga bagian dari sikap bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. 

Walaupun tidak sesederhana itu, artinya keimanan dan ilmu yang manfaat itu pada dasarnya bisa kita lihat pada aktivitas-aktivitas sehari-hari. Pada intinya adalah membangun kepekaan diri kepada lingkungan dan menyandarkan diri kepada Tuhan atas segala hal adalah bentuk upaya menjalani proses di atas. 

Dan..., Untuk bersikap demikian sangatlah berat. Walaupun konteks keimanan itu juga bisa berupa saling mengasihi dan peka terhadap kondisi tetangga atau saudara kita. 

Bahkan menjaga kebersihan adalah bagian dari keimanan. 

Dengan demikian, pengetahuan yang kita dapatkan baik di bangku sekolah atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan di luar sekolah. Lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agaknya juga bisa menjaga dua poin utama menuju derajat yang dimaksudkan oleh Allah dalam kitabNya. 

Dengan catatan, derajat dalam hal ini perlu dimaknai dengan pemahaman yang luas. Bukan hanya sebagai tingkat, tempat atau posisi tertentu. 

Jika derajat adalah upaya atau usaha untuk mencapai tujuan. Dan bukan sebagai Tujuan utamanya, maka derajat adalah proses yang perlu dijalani. Perkara nyampek atau tidak kita kembalikan saja kepada Tuhan. 

Yang terpenting adalah bermanfaat dan menjaga kemanfaatan kita sebagai manusia bagi manusia yang lain.[] 




Komentar