Jangan Sedih, CintaNya Tidak Pindah ke Lain Hati

Multaqo - Pertama yang ingin kita tegaskan adalah bahwa sebagai manusia kita diciptakan dengan kelemahan. Artinya, kemampuan kita tidak bisa melebihi kehendak Tuhan. 

Yang mana, dalam kondisi apapun selalu ada gerak Tuhan. Walaupun kadang kita tidak menyadarinya. Hal ini adalah salah satu bukti bahwa kita lemah, lemah untuk peka. Kita tidak bisa benar-benar peka terhadap gerak itu.

Apakah anda memiliki kekasih? Atau sekarang anda sudah tidak jomblo lagi, dan menikah, atau justru anda masih sendiri menunggu jodoh anda?

Bagaimana Tuhan menyapa anda melalui kekasih anda? Atau menyapa melalui kesendirian anda? Karena setiap hal yang kita sadari dengan mendalam, bisa jadi adalah bentuk sapaan akrab Tuhan kepada kita. 

Kalau perihal ujian, setiap manusia pasti memiliki ujian. Sebagian keterangan mengatakan bahwa semakin besar ujian yang diterima, semakin besar cintaNya. 

Tetapi ini berbanding terbalik dengan apa yang menjadi prinsip dasar kita diciptakan. Al insan mahalul khoto’ wa nisyan. Bahwa manusia adalah memiliki kecenderungan salah dan lupa. 

Artinya ada sebuah kewajaran atau fitrah dasar yang melekat di dalam diri manusia. Oleh sebab itu, setiap kali kita merasa sendiri, menemui persoalan dan masalah yang tiba-tiba datang, teman-teman kita meninggalkan kita dan lain sebagainya, bisa jadi saat itulah Tuhan sedang benar-benar menyapa kita secara personal 

Dan, yang perlu benar-benar ditekankan lagi adalah bahwa kita tidak semestinya sambat terus, mengeluh terus tapi tidak bergerak menyambut cinta dan cahayaNya. Mengapa demikian? Karena selemah-lemahnya kita masih dituntut untuk berpikir, meyakini dan menuju kepada Tuhan sebagai pusat dari kehidupan kita. 

Multaqo.com


(یُرِیدُ ٱللَّهُ أَن یُخَفِّفَ عَنكُمۡۚ وَخُلِقَ ٱلۡإِنسَـٰنُ ضَعِیفࣰا)

Pada Qs: An-Nisa, 28 di atas menegaskan bahwa kita diciptakan memang dengan kemampuan yang tidak bisa melebihi kehendakNya. Tetapi Tuhan ingin meringankan segala urusan dan permasalahan kita. Dengan apa? Dengan pengabdian dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. 

Jadi, yang sudah punya kekasih, jangan risau saat pasanganmu ngambek, jangan-jangan ada cinta lain yang engkau tutupi, yang sebenarnya memberikan cinta melalui kekasihmu itu, yaitu Tuhan. 

Bagi yang jomblo, jangan juga risau, bisa jadi Tuhan masih ingin bermesraan denganmu, sebelum nanti ada alasan lain untuk sekedar menyapaNya. 

Pun dalam pekerjaan dan ruang sosial yang lainnya, karena Tuhan adalah Maha Penggerak, bagaimanapun pekerjaan kita, sebesar apapun masalah yang kita hadapi, agaknya akan menjadi ringan, kalau kita sadari bahwa kita adalah manusia yang lemah, dan hanya Tuhan yang memiliki kehendak terbaik untuk kita. 

Artinya, tidak sepantasnya jika kita terlalu menonjolkan sisi “aku” dalam diri kita, karena yang berhak atas itu semua adalah gerak di luar diri kita. 

Jadi, sambato....! karena Tuhan menyukai suara orang-orang yang meminta dan berharap kepadaNya, tetapi jangan lupa bergerak dan berusaha.[]


Komentar

Posting Komentar