Multaqo - Bolehkah mengeluhkan kesedihan permasalahan kita?
Pertanyaan ini sering
muncul ketika kita sedang berdiskusi dan merenungi apa yang sedang menimpa
kita.
Kita juga sering berandai-andai tentang apa yang kita alami. “Andaikan
tadi aku tidak bersikap demikian, mungkin aku tidak dapat masalah begini,”
misalnya.
Namun perlu disadari bahwa manusia dalam kehidupan ini tidak bisa
lepas dari konsekuensi.
Konsekuensi dari makan
adalah kenyang, tidak makan maka sebaliknya. Konsekuensi dari bekerja adalah
capek, pun jika tidak bekerja, ada kecapekan-kecapekan yang lain.
Artinya
apapun yang sedang kita lakukan memiliki konsekuensi-konsekuensi dan resiko
dengan kadar yang beragam.
Tidak manfaatkah? Belum tentu, jika kita berpegang
pada konsep bahwa tidak ada sesuatu yang tidak bermanfaat, maka apapun itu
memiliki manfaatnya masing-masing.
Multaqo.com |
Kembali lagi bahwa, konsekuensi itu bukan
hanya bersifat merugikan, melainkan juga memberi kemanfaatan.
Oleh sebab itu, kita
boleh mengeluhkan apa saja tentang kesedihan dan masalah yang kita alami,
tetapi perlu diingat bahwa mengeluh adalah satu kondisi yang menunjukkan bahwa
kita kurang mensyukuri apa yang kita punya saat ini, yaitu hidup.
Karena selagi
masih hidup berarti kita masih memiliki kesempatan untuk bahagia, untuk tidak
menemukan masalah yang berat dalam hidup. Bahkan kita masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan masalah dan menghapuskan kesedihan kita.
Hal ini menjadi satu
pandangan bahwa, kebahagiaan itu bukan muncul dari luar diri, melainkan dari dalam.
Karena semakin kita menyelami diri kita dan mengenal diri kita dengan baik,
maka tidak mungkin kita tidak menemukan kebahagiaan dalam hidup ini, minimal
kita tahu apa yang akan kita lakukan setelah ini. Karena sejatinya manusia
adalah bergerak, bukan berhenti dan berdiam diri.
Berhenti boleh, asal dipahami
sebagai sikap untuk mengumpulkan tenaga dan bergerak lagi. Karena langkah yang
jauh pasti dimulai dengan langkah dan jengkal yang pendek.
Kita tentu ingat dengan
pepatah yang berbunyi; “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Artinya
proses apapun itu dimulai dengan satu langkah dan satu titik. Untuk melukis pasti
dimulai dengan satu goresan.
Karena keindahan dan kebahagiaan lahir dari bermacam-macam goresan dan keragaman proses yang dijalani.[]
Memahami resiko adalah awal untuk belajar dewasa
BalasHapus