Pesan Sayidina Ali Tentang Pentingnya Bersyukur

Multaqo – Sebuah pesan dari Sayidina Ali tentang pentingnya rasa syukur. Karena ada sebagian orang yang hanya memikirkan apa yang masuk ke dalam perutnya, sedangkan mereka tidak pernah mementingkan apa yang keluar dari perutnya. 

Berikut adalah ungkapan Sayidina Ali Karamallahu Wajhahu;


ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ ﻗﻴﻤﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ 


“Seseorang yang pusing dengan apa yang masuk ke perutnya, tidak terbesit dalam benaknya memikirkan apa yang keluar dari perutnya.”

Suatu ketika sayidina Ali Sedang dalam perbincangan dengan seseorang yang mengeluh akan kondisinya. Bahwa semua sudah makan daging, tapi kenapa ia masih makan roti dan gandum saja. Bahkan tak jarang, ia tidak makan. 

Hal inilah yang kemudian membuat sayidina Ali mengucapkan kalimat di atas, bahwa seseorang selalu memikirkan apa yang masuk ke dalam perutnya, namun ia tak pernah mementingkan bahkan tak memikirkan sama sekali apa yang keluar dari perutnya. 

Memang hal yang sangat basic yaitu makan, kadang cukup menjadi perbincangan alot. Bahwa besok makan apa ya? Ternyata sudah dijadwal untuk Minggu ini makanan yang akan dimakan sudah dilist sedemikian rupa. 

Tetapi, jarang sekali kemudian manfaat dari apa yang dimakan itu disadari dan disyukuri. Jika tujuan makan adalah kenyang, maka sesudah kenyang selesai. Namun jika tujuan makan itu adalah agar memiliki tenaga, maka akan banyak hal yang bisa dilakukan sehingga bernilai manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Multaqo.com


Memang melatih untuk bersyukur sangatlah sulit. Syukur itu mudah diucapkan tetapi berat untuk dilakukan. Dan tidak jarang, bersyukur hanya ketika mendapat sesuatu yang dianggap nikmat, lalu mengabaikan yang lain. 

Padahal, tidak ada sesuatu yang sia-sia dari apa saja yang diciptakan Tuhan. Semua membawa manfaat bagi semua makhluk, termasuk manusia. Hanya saja, untuk mensyukuri sesuatu perlu ada kesadaran dan kedewasaan. 

Sadar akan kehambaannya, dan syukur atas apa yang masih diberikan oleh Tuhan. Ada yang bilang bahwa bersyukur itu bukan sekedar ucapan melainkan tindakan juga. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa bersyukur itu adalah proses mengilhami segala pemberian Tuhan dari kenyamanan sampai kegelisahan dan kesusahan.

Orang yang bersyukur adalah ia yang menyandarkan segala keadaan kepada Tuhan, bukan kepada upaya dan usahanya. Karena itu sangat terbatas wilayahnya. Sedangkan wilayah Tuhan tiada batas sama sekali. 

Artinya, penyandaran diri kepada Tuhan juga menjadi bentuk rasa syukur kita. 

Oleh sebab itu, ibarat yang dikatakan Sayidina Ali di atas adalah peringatan bahwa sebaiknya kita perbanyak syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan. Bagaimanapun bentuknya, itulah pemberian. Karena setiap pemberian pasti membawa dampak kebaikan bagi kita dan lingkungan sekitar. 

Mengapa sesuatu yang keluar dari perut tidak menjadi pikiran penting? Karena semua orang sama, sama-sama mengeluarkan kotoran. Andai kata tidak bisa buang air besar selama seminggu kira-kira apa yang terjadi? Inilah yang jarang dipikirkan oleh kebanyakan orang. 

Mereka hanya sibuk menumpuk dan memupuk hartanya, agar terus berkembang dan mekar, namun tidak pernah memikirkan bagaimana jika nikmat itu dikurangi sedikit saja oleh Tuhan.[]

Komentar