![]() |
Multaqo.com |
Multaqo - Allahu yarzuku manyasya’ bighairi hisab. Allah memiliki ketersehana untuk memberi Rizki pada siapapun, bahkan tidak disangka-sangka.
Begitulah kira-kira intensitas keimanan kita yang harus dijaga dalam memaknai sebuah pemberian dari Tuhan.
Adakalanya kita memang grundel karena beberapa usaha kita ternyata gagal, atau tidak sesuai target. Tetapi itulah kenikmatan menikmati prosesnya.
Ya..., Praktik memang Kadang lebih berat daripada mengucapkan atau membaca teori. Tetapi apa yang dikatakan oleh Tuhan akan benar-benar terjadi, hal itu menjadi bentuk dari wa i’tasimu Bihablillahi jami’a.
Berpeganglah pada Tali Tuhan, dengan artian menarik diri untuk tidak terlalu berpegang pada kemampuan diri sendiri, walaupun itu memang menjadi potensi dari Tuhan.
Pada dasarnya konsep tawakal adalah proses di mana manusia menyadari kemanusiaannya. Dengan artian kalau menyadari dirinya sebagai manusia, ia menyadari bahwa ada kekuasaan di luar dirinya yang memiliki kehendak atas keberlangsungan hidupnya. Yaitu Tuhan.
Dan sayangnya, ketika kita mendapat rejeki yang tidak disangka-sangka justru menganggap bahwa itu adalah keberuntungan. Padahal lain cerita, itu adalah keyakinan anda terhadap satu kebaikan yang kebaikan itu adalah dari Tuhan.
Oleh karena itu, semakin kita menyandarkan diri kita kepada Tuhan, maka semakin besar peluang untuk mendapatkan rejeki yang tak disangka-sangka, dan perlu digaris bawahi, itulah bentuk dari cinta Tuhan kepada kita.[]
Komentar
Posting Komentar